Home
Archive for
Agustus 2017
Intat Linto dalam Masyarakat Aceh |
Tubuh saya terguncang-guncang saat melewati jalan kampung
yang berbatuan. Mobil kami harus memutar sejauh 8 KM dari jalan raya karena
jembatan Kuta Blang tak kunjung usai. Saya tak tahu, kapan jembatan yang
menghubungkan jalan nasional ini rampung.
Telah hampir genap setahun, tapi rasanya masih begitu-begitu
saja. Bak bujang lapuk yang pesimis dengan masa depan asmaranya, mungkin begitu
pulalah nasib jembatan ini.
Di Depan Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka Siapa tak mengenal Hamka? Bahkan namanya harum di negeri tetangga. Sebuah rumah sederhana, tempat kelahiran Hamka, menyimpan banyak kenangan tentangnya. |
Maninjau adalah danau yang indah. Berada di sini serasa
waktu berjalan lambat, karena semuanya tampak begitu tenang. Padi-padi yang
mulai menguning di tepi Danau Maninjau, meneduhkan pandangan. Udaranya yang
sejuk membuat segalanya begitu syahdu. Soekarno Sendiri pernah mengungkapkan
keindahan Maninjau ini dalam sebuah pantun:
“Jika Adik Memakan Pinang/Makanlah dengan Sirih yang
Hijau/JIka Adik Datang ke Minang/Jangan Lupa Datang ke Maninjau”.
Dua hari lagi Indonesia genap usia kemerdekaannya 72 tahun. Usia
yang panjang jika itu adalah seorang manusia. Semangat perayaan kemerdekaan itu
pun mulai kita rasakan. Di perempatan lampu merah, anak-anak kecil sudah mulai
menjajakan bendera merah putih. Mereka mengetuk-ngetuk pintu mobil dengan
bertelanjang kaki. Menawarkan benderanya kepada sang pengemudi.
Suatu pagi di tebing Gunung Sumbing |
Kemarin, salah satu hal unik saat event Pra Saman Mengawal
Leuser di Taman Sari adalah stand komunitasnya berbentuk tenda dome. Posisinya pun
tidak teratur. Maka kesannya benar-benar serasa di alam bebas.
Saat itu pula, untuk pertama kalinya istri masuk ke tenda
dome. Selama ini ia hanya menyaksikan tenda tersebut dalam foto-foto perjalanan
saya. Tak pernah tahu bagaiamana sensasinya jika kita tertidur pulas di
dalamnya saat berada di lereng gunung.
Di bawah guyuran hujan 90 penari
Saman mengehentak Taman Sari. Gerakkannya harmonis. Syairnya penuh makna. Dalam
semua artikulasi itu, diam-diam tersyiarkan pesan Konservasi.
Menjelang magrib angin kencang
serta langit yang mendung menggeluti langit Banda Aceh. Melihat cuaca yang tak
menentu ini maka bersama istri, saya pun bergegas ke Taman Sari. Karena malam
ini kami akan menyaksikan malam puncak Pra Event Tari Saman 10001 yang
dilaksanakan oleh USAID Lestari. Rencananya, 90 penari Saman dari komunitas,
anak sekolah serta masyarakat umum akan tampil flashmob menghentak Taman Baitussalatin ini.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)