Sumber Foto: http://showbiz.liputan6.com/ |
Postingan Raditya Dika itu mampir di-timeline saya. Isinya screenshoot email dari penggemar Raditya yang merindukan tulisan-tulisannya. Isinya begini:
Email dari Fansnya Raditya |
Dear Raditya Dika, semoga selalu
sehat dimanapun Radit berada. Senang bisa melihat Radit punya banyak karya di
Youtube, tv, layar lebar tapi tetap saja, I miss your books, kumpulan jokes
diatas kertas yang bisa saya baca dimanapun tanpa koneksi internet, tanpa perlu
menatap layar gadget dan tanpa perlu pergi ke bioskop. Saya rindu melipat
halaman bukumu dimalam hari, dan membaca kembali esok pagi. Saya rindu
disaat-saat dimana saya harus menggunakan masker agar saya tidak dianggap gila
karena tertawa sendiri di gerbong kereta, atau saat saya muak dengan pekerjaan
lalu mencuri-curi waktu membaca buku
Radit yang saya tutupi sampul laporan pekerjaan. Saya tahu Radit sedang
sangat sibuk, saya berdoa semoga akan ada segera kabar gembira untuk kami para
pecinta jokes di atas kertas Radit. Salam.
Email yang emosional ini, Raditya posting dengan
memberi caption:
Abis nerima email begini jd kangen nulis juga 😢
Saya memang bukan penggemar akut Raditya Dika. Saya hanya
membaca beberapa bukunya dan menikmati kreativitas Raditya lainnya. Saya suka
gaya Raditya karena cara berfikirnya yang selalu out of the box. Tapi setelah
membaca email tersebut, entah mengapa, saya pun turut merasakan kerinduan penggemar berat
Raditya ini.
Saya menyakini, bahwa email ini ditulis benar-benar atas
pengakuan yang begitu jujur. Sebagai penggemar, sang pengirim email mungkin
mengikuti perkembangan kesuksesan Radit. Tapi tetap saja, ia merasa ada sesuatu
yang hilang. Sesuatu yang melatarbelakanginya untuk mencintai karya Raditya.
Ya, hal itu adalah buku-buku Raditya. Sebuah karya yang telah membesarkan nama seorang Raditya Dika.
Lalu, waktu terus berjalan. Hingga hari ini, siapa yang tak
mengenal Raditya Dika? Orang-orang telah mengenalnya sebagai sosok yang multilenta.
Bahkan menurut saya, ia adalah salah satu orang paling kreatif di Indonesia.
Hampir semua bidang yang ia geluti berujung sukses. Sebagai penulis, produser,
aktor, komedian sampai youtuber.
Film-film garapannya pun selalu bertahan lama di bioskop.
Seperti film Hangout, yang belum sampai seminggu sudah tembus 2 juta lebih
penonton. Bahkan tak lama lagi, Raditya akan merilis film baru lagi berjudul
The Guys. Sungguh kreatif!
Tapi bagi penggemarnya, Raditya tetaplah seorang penulis. Ia dibesarkan
melalui tulisan. Maka wajar, jika ada yang merasa begitu merindukan jokes Raditya melalui lembar-lembar kertas.
Seperti yang diungkapkan Maya, salah satu fans Raditya:
“ jujur
bang semua buku lu udah gue baca, tapi gak satu film pun dari lu yang gue
nonton sampe habis kecuali Malam minggu miko... i believe you are a great
director and also actor but, genre film nya bukan genre yg gue suka.. i really
do miss ur books,” tulisnya di kolom komentar fanspage FB Raditya.
Memang, semua terserah
Raditya. Ia ingin menjadi sukses seperti apa? Tak ada yang bisa melarangnya. Kalau
ia ingin lebih dikenal sebagai penulis, aktor, komedian, ataupun youtuber. Toh, pilihan seperti itu tentu saja
sangat personal. Hak Raditya juga, untuk
menanggapi email tersebut seperti apa? Semuanya adalah hak prerogatif Raditya.
Tapi ada satu hal yang semestinya
Raditya pahami, bahwa email tersebut bisa saja merupakan suara hati dari jutaan
penggemarnya yang lain. Orang-orang yang bahagia dengan kesuksesan Raditya,
tapi juga merindukan sosok Raditya yang dulu. Sosok yang bisa membuat mereka
tersenyum sendiri di keramaian, tak kuasa menahan tawa meskipun di ruang
publik.
Mereka adalah orang-orang yang
menikmati jokes Raditya tanpa harus
mendengar suara Raditya yang lucu, tak perlu melihat mimiknya yang ekspresif. Semuanya
begitu alami dari lembar-lembar narasi Raditya yang penuh imajinasi. Mereka menemukan
kegembiraannya di sana, lalu tertawa. Sesederhana itu saja.
Sebagai salah satu penggemarnya,
tentu saja saya senang Raditya menjadi sukses seperti sekarang ini. Tapi, sebagai
pembacanya, saya sepakat seperti kalimat terakhir yang dituliskan pengirim
email tersebut. Bahwa ada hal lain yang membuat kami senang sekaligus terobati
rasa rindunya.
“Semoga akan ada segera kabar gembira
untuk kami para pecinta jokes di atas kertas Radit”.
Selamat Berkarya Raditya….
Banda Aceh, 18 Januari 2017
Pukul: 15: 41 WIB.
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
Iya Bang, isi emailnya bikin sedih.. Fansnya betul betul sayang sama Radit. Semoga lekas ada buku baru..
BalasHapusHehe... Aamiin...
BalasHapus#rindubukurisma
Saya perhatian, banyak penulis hebat dalam negeri berasal dari blogger. Bagi mereka nulis di blog ialah Batu loncatan pertama sebelum berambah di dunia lain termasuk film. Mas radit termasuk salahnya
BalasHapusYup, kita pun bisa mulai dari sana. Fighting!
HapusDan bagi fan kreatif uneg unegnya bisa menjadi tulisan yg menarik dibaca 😬
BalasHapushaha semua hal bisa jadi inspirasi menulis Han
Hapus